Sosok Aipda Kiswanto Tewas Dipukuli Pengangkut BBM Ilegal di Kaltim, Tinggalkan Istri dan 4 Anak
Diterbitkan Kamis, 19, Desember, 2024 by Korps Nusantara

MEDAN – Inilah sosok Aipda Kiswanto. Aipda Kiswanto tewas dipukuli pengangkut BBM ilegal di Kaltim.Ia meninggalkan istri dan 4 anak, dimana 2 diantaranya masih balita.
Tragisnya lagi, kepergian Aipda Kiswanto jelang 100 hari peringatan kematian ayahnya. Gugurnya salah satu anggota polisi meninggalkan kesan mendalam bagi Kepolisian Resort (Polres) Paser.
Aipda Kiswanto meninggal dunia saat menjalankan tugas pada 17 Desember lalu di Kecamatan Muara Komam, yang hendak mengecek mobil pengangkut BBM ilegal dari Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dari pengungkapan itu, almarhum terlibat insiden penganiayaan menggunakan tangan kosong oleh salah satu pelaku, hingga menyebabkan Ipda Kiswanto meninggal dunia setelah mendapat perawatan di Puskesmas Muara Komam.
Dikutip dari TribunKaltim.com, almarhum dikenal sebagai pribadi baik oleh rekan sesama institusi kepolisian, yang memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas.
“Selama bertugas di instansi kepolisian, khususnya di wilayah hukum Polres Paser, almarhum dikenal sangat baik dan berdedikasi tinggi serta selalu semangat dalam bertugas,” terang Kasi Humas Polres Paser, IPTU Iwan, Selasa (18/12/2024).
Ipda Kiswanto mengawali karier di institusi kepolisian di tahun 2003, sebagai Bintara di Polres Paser.
Dari rentan waktu itu, Kiswanto kemudian dipindah tugaskan ke Polsek Batu Sopang pada tahun 2011.
“Kemudian di tahun 2015, almarhum bertugas sebagai pejabat sementara kepala sentra pelayanan kepolisian terpadu (PS KA SPKT) II Polsek Batu Sopang,” tambahnya.
Setahun mengemban jabatan itu, Ipda Kiswanto kemudian ditugaskan sebagai Pejabat Sementara (PS) Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang.
Jabatan tersebut melekat terhadap almarhum, terhitung sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2024.
“Hingga akhir hayatnya, almarhum menjabat sebagai PS Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang di wilayah hukum Polres Paser,” tutup Iwan.
Sekedar diketahui, almarhum Aipda Kiswanto meninggalkan seorang istri bernama Rosalia dan empat orang anak, dua diantaranya masih balita.
Putra sulungnya sedang kuliah, anak kedua duduk di bangku SMP, sementara dua anak lainnya masih balita, termasuk si bungsu yang baru berusia tiga bulan.

Tragisnya, Kiswanto wafat menjelang 100 hari meninggalnya sang ayah.
Kronologi
Kapolres Paser, AKBP Novy Adi Wibowo, menjelaskan bahwa insiden tragis ini terjadi pada Selasa (17/12/2024) sekitar pukul 10.30 WITA.
Awalnya, petugas menerima informasi tentang mobil pikap mencurigakan yang mengangkut 30 jeriken BBM jenis Pertalite, masing-masing berkapasitas 25 liter.
Aipda Kiswanto bersama dua anggota lainnya menghentikan kendaraan tersebut untuk memeriksa isinya.
Saat memeriksa bagian belakang mobil, seorang pelaku yang marah tiba-tiba menyerang Kiswanto dengan tangan kosong, memukul bagian kepalanya berulang kali.
Meski pelaku segera diamankan, Kiswanto terjatuh dan tak sadarkan diri. Ia langsung dilarikan ke Puskesmas Muara Komam, namun nyawanya tak tertolong.
Dua pelaku berinisial IN dan SA kini telah ditangkap dan sedang diperiksa di Unit Reskrim Polres Paser. Barang bukti berupa mobil pikap dan 15 jeriken berisi Pertalite disita untuk penyelidikan lebih lanjut.*