MEDIA KORPS NUSANTARA

MEDIA KORPS NUSANTARA

4 Fakta Tragis 3 Kakak Beradik Dibacok Tetangga di Deli Serdang, Pelaku Tak Menyesal: Emosi Saya

Diterbitkan Sabtu, 14, Desember, 2024 by Korps Nusantara

Rudi Sihaloho (41 tahun), pelaku bacok tiga kakak beradik di Gang Dahlia, Jalan Masjid, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

JAKARTA –  Kasus tiga kakak beradik dibacok tetangganya di Gang Dahlia, Jalan Masjid, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, viral di media sosial.

Pelaku bernama Rudi Sihaloho (41 tahun) mengaku tak menyesal melakukan aksi sadis itu.

Ia membacok kakak beradik bernama Daren Simarmata (2 ) dan Owen Simarmata (4), dan Natan Simarmata (7).Daren dan Owen meninggal dunia karena aksi sadis Rudi Sihaloho.

Sementara Natan kini tengah dirawat intensif karena luka serius. Berikut beberapa fakta tiga kakak beradik dibacok tetangganya:

1.Kronologi Kejadian

Pagi itu, Rinaldi Simarmata (29) pergi mengantar anak sulungnya, Azriel (10) ke sekolah.

Dia sempat berpesan kepada Natan untuk menjaga adik-adiknya dan tidak keluar rumah.

Rinaldi mencurigai bahwa Rudi sudah menunggu momen ketika dia pergi untuk melakukan aksinya.

“Dia sudah menunggu momen itu untuk bisa melakukan pembunuhan,” ungkapnya.

Setelah mengantar Azriel, Rinaldi menerima telepon darurat dari tetangganya yang memberitahukan bahwa anak-anaknya mengalami kecelakaan.

“Saya ngebut rupanya anak ini kondisinya bukan kecelakaan, itu tiga anak sengaja mau dibunuh,” ucap Rinaldi saat mengetahui kondisi anak-anaknya yang kritis di rumah sakit.

Meskipun informasi mengenai motif sebenarnya dari tindakan Rudi Sihaloho belum jelas, Rinaldi meyakini bahwa tindakan tersebut adalah pembunuhan berencana.

Dalam waktu singkat setelah kepergian Rinaldi, Rudi mengejar Natan yang keluar untuk membeli jajanan dan menyerangnya dengan pisau.

Setelah menikam Natan, Rudi melanjutkan aksinya dengan menyerang Owen dan Daren yang duduk di teras rumah. Rinaldi mengungkapkan bagaimana dia melihat kondisi anaknya yang sangat mengkhawatirkan saat berada di rumah sakit.

“Mereka mengalami luka robek di bagian perutnya hingga usus terbura,” kata Rinaldi.

Tragedi ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban tetapi juga mengguncang komunitas setempat.

Ketakutan dan pertanyaan tentang keamanan anak-anak di lingkungan menjadi sorotan utama setelah insiden memilukan ini.

Sebagai orang tua, Rinaldi berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan dan masyarakat dapat lebih waspada terhadap tindakan yang mencurigakan di sekitarnya.

2.Ibu korban dikabari saat kerja: Saya merasa mimpi dan masih tidak percaya

Hertawan Lawolo (31) tak menyangka dua anaknya tewas mengenaskan dibunuh Rudi, sedangkan satu lagi yang bernama Natan Simarmata (7) masih dirawat di rumah sakit.

Pada Senin 9 Desember pagi, dia beraktivitas seperti biasa yakni bangun tidur, mengurus suami dan anaknya sebelum berangkat bekerja di salah satu rumah sakit swasta sebagai perawat.

Berangkat dari rumah, tanpa perasaan aneh dia pun bekerja sebagai tenaga medis seperti biasanya.

Saat sedang bekerja, sekira pukul 11:00 WIB, tiba-tiba handphonenya berdering, karena Rinaldi Simarmata, suaminya menelepon.

BACA JUGA:

1 Tewas Dari 33 Prajurit Tni Di Duga ikut Serdang Warga Dideli Serdang

Nyaris Dipukul Kepala Inspektorat, Wartawan Deli Serdang Buka Suara

Siswa SMP di Deli Serdang Meninggal Usai Dihukum Squat 100 Kali, Gegara Ini 

Begitu diangkat, suara Rinaldi terbata-bata saat berbicara. Rinaldi cuma bilang anaknya tertusuk, tanpa menjelaskan detail tertusuk seperti apa.

Kemudian, telepon terputus. Sedangkan Hertawan masih tak mengerti maksud suaminya, sambil melanjutkan pekerjaannya. Berselang beberapa menit, pesan singkat berupa video melalui WhatsApp dari Rinaldi masuk ke handphone Hertawan.

Begitu dibuka, jantung beserta aliran darah wanita beranak empat ini seakan berhenti mendadak. Nafasnya pun seolah-olah berhenti melihat luka anaknya hingga ususnya terburai.

“Suami saya bilang, pulang dek, pulang. Tertusuk anak kita. Disitu saya gak yakin, jadi saya tanya ke suami maksud Abang apa,”kata Hertawan, bercerita, Selasa (10/12/2024).

Melihat kondisi anaknya, Hertawan langsung mengemasi barang-barangnya dan pamit kepada atasannya untuk pulang kerja lebih awal.

Dia bergegas ke rumah sakit untuk melihat tiga anaknya yang ditusuk tetangga depan rumahnya.

Sambil gemetaran, Hertawan masih sempat meminta tolong ke RS tempatnya bekerja untuk menjemput anaknya menggunakan mobil ambulans dari RS Mitra Medika ke RS Murni Teguh Medan.

Karena tak ada ambulans, lantas suaminya, menggunakan mobil yang dipakai untuk taksi online sehari-hari dipakai untuk membawa tiga anaknya ke RS Murni Teguh.

Setibanya ke rumah sakit kedua, rupanya nyawa anak keempatnya, Daren Simarmata (2 tahun) tak tertolong lagi. Sedangkan Owen Simarmata (4) dan Natan Simarmata (7) kemarin masih kritis.

“Akhirnya di rumah sakit, nyawa anak saya tidak tertolong. Kemudian anaknya yang ketiga, dioperasi di RS. Semua pertolongan dan masuk ke ruang ICU,”ungkapnya.

Sejak Senin siang, hingga Selasa hari ini Hertawan tak berhenti-henti menangisi kepergian anak keempatnya bernama Daren Simarmata. Pada Selasa dinihari, sekira pukul 03:00 WIB, kabar buruk kembali hadir, yakni, anak ketiganya bernama Owen Simarmata (4) juga meninggal dunia menyusul sang adik.

Seketika itu, perempuan berambut sebahu ini merasakan kepedihan dan dunianya hancur mengetahui 2 anaknya tewas mengenaskan.

Tadi pagi, jasad dua anaknya dimakamkan di wilayah Marelan.  Sampai saat ini, Hertawan masih betul-betul tidak mengira anaknya tewas mengenaskan.

Untuk makan sekadar mengisi perut mulutnya pun tak sanggup akibat kehilangan putranya.

“Saya merasa mimpi dan masih tidak percaya kalau anak saya terjadi begitu. Sampai sekarang saya tidak bisa kehilangan mereka, saya gak bisa tidur dan gak bisa makan sampai sekarang. Saya belum bisa kehilangan mereka karena keseharian, kemana-mana selalu kubawa mereka berdua.”

Saat ini, Hertawan masih terus berdoa kepada tuhan supaya anak keduanya bernama Natan Simarmata (7) bisa membaik.

3.Pelaku serahkan diri ke Polisi

Pengakuan Rudi Sihaloho (41), pelaku penikaman 3 balita kakak beradik di Jalan Masjid, Gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, Sumatera Utara beredar di media sosial.

Diketahui, Rudi tega menikam tiga korban bernama Nathan Simarmata (7), Owen Simarmata (4) dan Daren Simarmata (1,5).

Dalam peristiwa naas tersebut, Daren Simarmata tewas. Sedangkan dua kakaknya mengalami kritis. Setelah melakukan aksi nekat tersebut, Rudi Sihaloho langsung menyerahkan diri ke kantor polisi. Rudi mengaku, tak ada rasa penyesalan setelah melakukan penikaman terhadap tiga orang balita.

“Enggak (nyesel). Ah, malas. Karena tidak dapatnya orangtuanya tadi, sama orang itu semua,” ucap Rudi dalam video yang dibagikan akun X @Heraloebss.

“Karena dendam pak, karena (mereka) terus sepelekan aku. Sedikit-sedikit mengintip dari bawah jemuran, manggil aku ‘kudis, kudis’ langsung ketawa-ketawa orang itu.”

“Sudah tidak bisa tunda lagi emosi saya, langsung saya ambil pisau dari dapur. Iya (puas), enggak (menyesal),” terang Rudi dalam video berdurasi 1 menit 17 detik tersebut.

Dikutip dari Tribun Medan, Kepala Dusun 13, Desa Bandar Khalipah, Faisal. Dia menyebut, antara pelaku dan orang tua korban memang sering terlibat pertengkaran. Adapun pertengkaran tersebut, karena para korban kerap mengejek pelaku.

“Berdasarkan keterangan masyarakat setempat, orang tua korban dan pelakunya ini pernah cek-cok,” kata Faisal.

“Cekcoknya masalah anak, karena anak-anak ini sering ngejek pelaku. Karena kan pelaku ini keterbelakangan mental, jadi sering diejeknya,” sambungnya.

Lebih lanjut, Faisal mengatakan, Rudi memang dikenal memiliki masalah mental. Dalam kesehariannya, pelaku bekerja dengan membantu kakak berjualan.”Dia nggak bekerja. Tapi terkadang dia bantuin kakaknya jualan di pasar gambir, yang ngasih makan kakaknya,” tutur Faisal.

4.Konflik pelaku dengan orang tua korban selama bertetangga

Rinaldi Simarmata, orang tua Natan Simarmata (7), Owen (4) dan Daren Simarmata (2) yang ditikam tetangganya bernama Rudi Sihaloho (41) menduga apa yang dialami anak-anaknya merupakan pembunuhan berencana.

Dugaan ini muncul karena sekitar 6 bulan lalu, Rindaldi dan Rudi Sihaloho yang rumahnya berhadapan sempat cekcok hingga nyaris adu fisik.

Seorang anaknya sempat membuang sampah bungkus permen ke depan rumah mereka sendiri. Tapi Rudi, menuduh dan menganggap anak Rinaldi sengaja buang sampah ke rumahnya. Saat itu Rudi sempat membentak anak-anak tersebut hingga berujung cekcok dengan Rinaldi.

“Sebelum kejadian, sekitar 6 bulan lalu pelaku pembunuhan berencana sebelumnya ada masalah cekcok saat anak saya buang sampah, hal kecil, tapi dia buang bukan di halaman tersangka di teras keramik hijau depan rumah,”katanya.

Sejak saat itu, menurut Rinaldi, Rudi kerap mencari masalah dengan keluarganya. Bahkan, Rinaldi menduga pelaku menyimpan dendam dan menunggu momentum anaknya sendiri di rumah saat ia dan istrinya bekerja.

“Karena dia gak terima, dia mulai nyimpan rasa dendam. Sejak itu dia selalu nyari masalah tentang anakku lah. Terus dia sering matikan lampu tiap malam, sengaja.”

Rinaldi menerangkan, sehari sebelum kejadian, anak keduanya bernama Natan sempat bercerita ke abangnya tentang sosok Rudi, yang merupakan kawan sekolahnya.

Diduga, cerita ini didengar pelaku dan ia merasa diolok-olok. Sehingga Rudi pelaku pun merasa direndahkan harkat dan martabatnya.

“Terus datang Rudi ini dengan nada kesal, marah, dan dendam, dia bilang ‘iya sering-sering kau sebut namaku ya. Kukasih pun kau seribu, dua ribu. sering-sering kau ya,”ungkapnya.

Di lansir detik.Rinaldi, yang mendengar ocehan Rudi, sempat bertanya ke anak-anaknya tentang soal Rudi yang mereka ceritakan.

“Terus saya bilang sama anak, kelen ada sebut namanya. Nah, anak saya bilang enggak, pi, kami nyebut nama kawan-kawan sekolah. dia aja nya yang entah salah pemikiran,” tegas Rinaldi. (* 0

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *