MEDIA KORPS NUSANTARA

MEDIA KORPS NUSANTARA

TEGAS !! Jenderal Listyo Sigit Prabowo Akan Pecat Polisi yang Minta Uang Damai Dalam Kasus Supriyani

Diterbitkan Senin, 11, November, 2024 by Korps Nusantara

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2024). Rapat kerja tersebut beragendakan pembahasan realisasi anggaran dan capaian kinerja tahun 2024 serta realisasi dan target capaian Polri tahun 2025. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.(ANTARA FOTO / GALIH PRADIPTA)

JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa polisi yang terbukti terlibat dalam permintaan uang damai dari seorang guru honorer, Supriyani, yang diduga menganiaya anak seorang anggota polisi, Aipda WH, harus dipecat.

Pernyataan ini disampaikan Sigit saat menjawab pertanyaan mengenai kasus dugaan yang melibatkan Supriyani, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Senin (11/11/2024).

“Kalau terbukti bahwa ada transaksi Rp 50 juta atau yang minta uang itu, saya minta untuk diproses dan dipecat,” ujar Sigit.

Sigit menjelaskan, kepolisian telah berupaya melakukan mediasi dengan melibatkan pihak bupati setempat dan organisasi PGRI.

Ia berharap kasus dugaan penganiayaan oleh Supriyani dapat diselesaikan melalui restorative justice

“Namun demikian, sudah 6 kali dilaksanakan mediasi. Kita harapkan proses yang dilaksanakan sekarang bisa menghasilkan hasil yang baik, sehingga kemudian sama-sama menghasilkan keadilan,” jelasnya.

“Saya kira apa yang bisa kita lakukan, kita lakukan. Namun demikian kita tentunya memiliki keterbatasan proses sudah ada dalam persidangan, tentunya yang tergantung dari hakim,” sambung Sigit.

BACA JUGA:

Usai Dipecat Ipda Soik Buka Suara: Karena Bongkar Mafia BBM di NTT

Keponakan Prabowo Subianto Kecam Keputusan Kapolda NTT Pecat IPDA Rudy Soik Dari Polri

10 Polisi PTDH Ajukan Banding, Karena Diduga Jual Sabu 

Terkait kemungkinan penonaktifan polisi yang diduga meminta uang damai, Sigit mempertanyakan bukti yang ada.

“Ya kalau memang ada yang bersalah, ya kita bisa nonaktifkan. Masalahnya sekarang pembuktiannya seperti apa?” imbuhnya.

Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Supriyani, seorang guru di SDN Baito, Konawe Selatan, kini tengah menjadi sorotan publik.

Kasus ini telah memasuki tahap pengadilan setelah upaya mediasi gagal. Supriyani memilih untuk melanjutkan proses hukum karena merasa tidak bersalah dan membantah tuduhan memukul muridnya yang berinisial M, anak Aipda WH.

“Supriyani sangat yakin bahwa dirinya tidak bersalah, dan karena berkas perkara sudah masuk ke pengadilan, dia meminta kasus ini diselesaikan melalui persidangan,” ujar Samsuddin, kuasa hukum Supriyani, pada Kamis (24/10/2024).

Samsuddin menambahkan bahwa keluarga Supriyani berharap pengadilan menjadi tempat untuk mengungkap fakta yang sebenarnya, termasuk mengenai dugaan permintaan uang damai dari pihak keluarga korban.

“Ibu Supriyani berkeyakinan bahwa dirinya tidak melakukan perbuatan itu. Kami juga ingin pengadilan membuka fakta, termasuk soal permintaan damai sebesar Rp 50 juta dari pihak keluarga korban,” ujar Samsuddin. ( Kompas )

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *