MEDIA KORPS NUSANTARA

MEDIA KORPS NUSANTARA

Buron BLBI Marimutu Sinivasan Ditangkap Saat Mau Kabur ke Malaysia

Diterbitkan Senin, 9, September, 2024 by Korps Nusantara

Imigrasi mengagalkan obligor BLBI yang merupakan bos Texmaco Group Marimutu Sinivasan saat hendak pergi ke Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong. (Foto: Dok. Istimewa)

JAKARTA – Petugas Kantor Imigrasi Kelas II Entikong menggagalkan upaya Bos Texmaco Marimutu Sinivasan yang hendak kabur ke Malaysia dengan dalih ingin berobat melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat, pada Minggu (8/9) petang.
Obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) itu diamankan karena masuk ke dalam daftar cegah.

“Lebih tepatnya mencegah beliau keluar via PLBN Entikong Kalbar. Paspor kita tahan,” ujar Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, di Lansir Dari CNN Indonesia. Senin (9/9).

Silmy menambahkan pemeriksaan awal terhadap Marimutu sudah selesai dilakukan. Imigrasi, terang dia, menyerahkan urusan kepada Satgas BLBI.

BACA JUGA: 

Rumah Mewah 3 Lantai Berkelir Emas Milik Buronan Korupsi Internet, Begini Penjelasan Kejati Sumsel

Buronan Nomor Satu Thailan Chaowalit Dikawal Ketat Dideportasi Lewat Terminal 1 Bandar Soetta

Satu Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Di Tangkap

“Mungkin dipikir kalau lewat darat apalagi di perbatasan sistem belum terkoneksi. Ternyata petugas Imigrasi di sana profesional dan sistem beroperasi dengan baik sehingga rencana tersebut bisa digagalkan,” kata Silmy.

Sebelumnya, Marimutu Sinivasan membantah jika perusahaannya memiliki utang terkait BLBI. Menurutnya, perusahaan memang punya utang kepada negara, namun bukan dalam perkara BLBI.

Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Ani, sapaan akrabnya, memastikan perusahaan itu memiliki utang kepada negara terkait BLBI karena Texmaco meminjam dana kepada sejumlah bank sejak sebelum krisis moneter 1998. Peminjaman dana dilakukan ke bank BUMN seperti BRI, BNI, dan Bank Mandiri, serta bank swasta. Jumlahnya mencapai Rp8,06 triliun.

“Yang kemudian bank-bank tersebut di-bail out oleh pemerintah saat terjadi krisis dan penutupan bank,” ucap Ani saat konferensi pers virtual, Kamis (24/12).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *