KORPS NUSANTARA

KORPS NUSANTARA

ASTAGA !! Hanya Gara-Gara Senyuman, Siswa SMA di Cianjur Dipukul Guru, Pelaku Sudah 2 Kali Lakukan Kekerasan

Diterbitkan Sabtu, 7, September, 2024 by Korps Nusantara

Seorang oknum guru SMA di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga melakukan kekerasan fisik terhadap siswanya di hadapan siswa lain saat kegiatan belajar.(Tangkapan layar dari video viral)

JAKARTA  – Sebuah video yang merekam guru perempuan melakukan kekerasan pada siswanya, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, sang guru tampak menarik, memukul dan mendorong tubuh siswanya sambil diiringi teriakan.

Sementara siswa lainnya tetap duduk di bangku masing-masing menyaksikan kekerasan yang dilakukan gurunya.

Video tersebut direkam di lingkungan SMA Negeri 2 Cianjur saat kegiatan

Tersinggung dengan senyuman

Tindak kekerasan fisik yang dilakukan oknum guru SMA Negeri 2 Cianjur ternyata dipicu salah paham soal senyuman.

Kepala SMAN 2 Cianjur Haruman Taufik mengatakan, sebelum kejadian, SM sedang mengajar di dalam kelas.

“Kemudian ada teman dari siswa tersebut (korban) mengajak senyum dari luar kelas, dan oleh siswa itu dibalas senyum dari dalam,” ucap Haruman kepada Kompas.com di SMAN 2 Cianjur, usai menggelar rapat tertutup dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat cabang wilayah V, Jumat (6/9/2024).

BACA JUGA:

Video Viral Siswa SMP Dikeroyok Senior, Polisi datangi Sekolah

DOR !! Mahasiswa Magang Ditembak Orang Tak Dikenal di Kantor Bawaslu Lampung

2 Siswi MTs Di Bunuh Dan Di Perkosa Siswa SMA Di Gresik Karena Sakit Hati

Hal tersebut diduga menjadi pemicu SM bertindak berlebihan terhadap siswanya itu.

“Sepertinya guru itu merasa bahwa itu menertawakannya sehingga merasa tersinggung, dan terjadilah seperti itu. Tapi, itu dugaan, baru dugaan yah, dari informasi sepintas yang saya dapatkan,” ujar dia.

Namun, Haruman akan menghimpun keterangan lebih lanjut dari SM dan siswa bersangkutan.

“Sudah kita mintai keterangan. Namun, baru lewat telepon. Setelah meeting ini saya akan menemuinya untuk meminta penjelasan lebih lanjut,” kata Haruman.

Selain itu, sekolah juga akan memediasi kedua belah pihak walau kasus tersebut telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

“Saya minta maaf untuk semua pihak atas hal yang tidak diinginkan kita semua. Tentunya apabila ada sesuatu yang terjadi secara perseorangan tidak dipukul rata sebagai kejadian suatu lembaga, mohon dimengerti semuanya,” ujar Haruman.

Pernah melakukan kekerasan tahun 2019 dan 2022

SM ternyata telah melakukan kekerasan pada siswa pada tahun 2019 dan tahun 2022.

Hal itu terungkap dalam rapat tertutup antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Kantor Cabang Wilayah V dengan pihak sekolah di SMAN 2 Cianjur, Jumat (6/9/2024).

Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah V Nonong Winarni mengatakan pada tahun 2019 dan 2022, ada kesepakatan damai sehingga kekerasan yang dilakukan SM diselesaikan secara musyawarah.

Kala itu SM berjanji tak akan mengulangi perbuatannya.

“Bahkan yang di 2022 sampai di BAP, dilaporkan ke Disdik Jabar. Namun, guru bersangkutan masih diberikan kesempatan untuk mengajar karena kami pikir tidak akan terulang lagi, ternyata kemarin terjadi lagi,” ungkap Nonong kepada Kompas.com di SMAN 2 Cianjur, Jumat

Terkait informasi yang berkembang perihal perangai SM yang dikenal sebagai sosok guru yang temperamental, Nonong tidak dapat memastikan hal tersebut.

“Tidak bisa menyimpulkan, ya, karena itu asumsi-asumsi. Tapi, kalau rumor memang ada. Pastinya, terkait kejadian ini, yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran indisipliner dan kode etik,” ujar dia.

Nonong mengatakan, dari hasil rapat dengan pihak sekolah hari ini, akan menjadi bahan laporan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk ditindaklanjuti.

Sebagai konsekuensi atas tindakannya, SM disanksi tidak diberi tugas jam mengajar sampai batas waktu tertentu.

“Sembari menunggu keputusannya nanti, tadi kita sepakat yang bersangkutan untuk tidak diberikan jam mengajar dulu,” ujar Nonong.

“Untuk sementara kita tempatkan di bidang-bidang atau kegiatan-kegiatan yang tidak bersentuhan, berhubungan dengan anak,” tambah dia.

Ia menyebut kondisi psikis korban saat ini baik, kendati sempat syok karena kejadiannya terekam dan videonya beredar luas hingga viral di media sosial.

“Kelihatannya siswa kami itu mentalnya juga bagus, karena atlet silat, ikut ekskul silat, ya. Namun, karena pemberitaan, mungkin juga, merasa banyak yang menghubungi dan lain-lain, jadi wajarlah anak terkaget-kaget. Tapi, secara umum tidak masalah,” imbuhnya.

Kepala SMA Negeri 2 Cianjur Haruman Taufik pun menyebutkan hal yang sama.

“Karena sesuai kewenangan, kapasitas kami hanya melaporkan dan merekomendasikan, dan untuk tindakan selanjutnya kami serahkan ke pihak KCD dan Disdik provinsi,” ujar dia.

Namun demikian, terhitung hari ini dan ke depannya, sebut Haruman, SM untuk sementara waktu tidak diberikan jam mengajar.

“Tapi dialihkan ke pekerjaan yang lain yang tidak berhadapan dengan siswa supaya masih bisa tetap beraktivitas karena kan berkaitan dengan absensi, ya,” ujar Haruman.(Kompas )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *