KORPS NUSANTARA

KORPS NUSANTARA

Kepala Dinas Merokok Saat Rapat Dan Nasib Guru Amalia Diusir Setelah Tegur Kepala Dinas Merokok di Ruangan saat Rapat , Saya Siap Dipecat

Diterbitkan Kamis, 5, September, 2024 by Korps Nusantara

Guru Amalia (kanan) diusir setelah tegur kepala dinas (kiri) merokok di ruangan saat rapat, pakai sandal main hp sendiri: saya siap dipecat!

KALIMANTAN SELATAN – Etika buruk Kepala Dinas merokok saat rapat membuat seorang guru bernama Amalia Wahyuni tidak tahan sampai menegurnya.

Selain merokok, Kepala Dinas itu juga datang memakai sandal serta sibuk main HP sendiri di depan para guru yang hadir.

Alih-alih sadar ketika ditegur, Amalia Wahyuni justru diusir oleh Kepala Dinas dari ruang rapat dan kini sang guru mengaku siap jika akhirnya harus dipecat.

Amalia Wahyuni merupakan guru SMK di Banjarbaru sedangkan Kepala Dinas yang dimaksud bernama Muhammadun.

Muhammadun menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel (Kalimantan Selatan).

Peristiwa terjadi saat kegiatan Rapat Koordinasi TIm Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan SMK tahap II yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel (Kalimantan Selatan).

Acara diselenggarakan di salah satu ballroom hotel dengan diikuti oleh para Guru BK, Guru Mata Pelajaran, dan Guru Wakasek beberapa Kabupaten di Kalsel.

Dalam acara tersebut, oknum Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalsel hadir memberikan sambutan di depan para pejabat, panitia, dan pelaksanaan.

Pihak panitia sudah memberikan atensi kepada peserta yang hadir untuk tertib saat kepala dinas datang.

Namun kepala dinas justru tidak menghargai para hadirin dengan datang menggunakan sandal dan rokok di tangan.

Lewat postingan di Instagram-nya, Senin (2/9/2024) malam, guru Amalia Wahyuni menceritakan kronologi kejadian.

“Yang terhormat bapak Gubernur Kalimantan Selatan, beliau datang dengan bawa rokok pak dan sandal warna kuning saya masih ingat, karena saya tidak tahan dengan asap rokok” ujar Amalia Wahyuni melalui akun @amaliawyn.

“Bagi saya kepala dinas itu cerminan publik figur, otomatis harus menghargai orang,” lanjut Amalia.

“Ini hotel berbintang di ruangan ber-AC pak, saya menghargai kepala dinas pendidikan, tapi beliau tidak menghargai saya,” ungkap Amalia.

Alih-alih menuruti aturan, oknum Kepala Dinas itu justru meminta Amalia keluar dari ruangan.

BACA JUGA:

Korupsi Dinas Pendidikan Sumatra Barat ,Tersangka 7 Orang Di Tahan Kejaksaan

Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo Terbitkan Surat Edaran Untuk Belajar Mengajar Daring, Ini Alasannya!

Kapusbimdik Susari MA: Belum Ada Guru Agama Khonghucu Berijazah S1 Pendidikan Agama Khonghucu

“Ketika saya tegur ‘bapak maaf saya tidak tahan mencium asap rokok’, ‘oh kalau kamu tidak tahan silahkan kamu yang keluar, ini saya menghargai pancasila pak,” tutur Amalia menceritakan dirinya diusir dari ruangan.

“Saya berbicara seperti ini bukan karena basic saya kesehatan pak” ungkap Amalia melanjutkan ceritanya.

“Saya basic saya bidan pak, saya juga guru, tidak pantas pak seorang kepala dinas menggunakan sandal” lanjut Amalia.

“Coba kalau kami yang pakai sandal dan ngerokok, pasti didisk,” ujar Amalia.Tak berhenti di situ, Amalia juga menyebut oknum Kepala Dinas itu sibuk sendiri dengan handphone-nya.

“Dari awal acara berjalan lancar, sampai suatu ketika pejabat-pejabat yang memberikan kata sambutan” lanjut Amalia.

“Panitia pelaksana berkata, jika ada Kadisdikbudnya masuk, dimohon untuk tidak memainkan HP karena beliau tidak suka ketika brbicara, ada yan main HP” ungkap Amalia.

“Saya pikir orang ini pasti berdedikasi tinggi terhadap jabatan, orang yang berwibawa, sampai-sampai harus seperti itu karena saya suka orang yang disiplin seperti itu, tidak berbicara/main HP ketika ada orang di depan berbicara,” jelas Amalia.

Saat dikonfirmasi wartawan (grup suryamalang), Amalia Wahyuni membenarkan postingan-nya tersebut.

“Saya sudah sangat sopan sekali bilang kalau tidak tahan asap rokok, karena ruangan rapat tertutup dan full AC,” katanya, Selasa (3/9/2024).

Guru yang masih berstatus honorer itu mengaku langsung bergegas menuju pintu keluar, meninggalkan ruang rapat setelah diusir oleh Kepala Dinas. Setelah postingan-nya viral, Amalia kemudian dipanggil oleh kepala sekolahnya. Saat itu Amalia diminta menghapus postingan tersebut dengan alasan untuk kebaikan bersama.

“Kalau saya hapus artinya saya tidak punya pendirian, jadi saya tidak mau. Saya juga siap menerima konsekuensinya apabila saya harus dipecat,” ujar Amalia.

Tidak sekadar menceritakan pengalaman pahitnya, Amalia juga berharap kepada Gubernur Kalsel bisa lebih selektif dalam memilih kepala SKPD.

“Kepada Gubernur Kalsel saat ini maupun selanjutnya, tolong pilih kepala dinas yang berbobot, jangan sampai seperti ini urak-urakan sehingga menjadi contoh yang tidak baik,” ungkap Amalia.

Siap Dipecat

Terbaru melalui postingan Instagram-nya, Amalia mengaku siap dipecat bila tindakannya menegur Kepala Dinas dinilai salah.

“Ketika saya membuat pernyataan ini, saya sudah menerima konsekuensinya” tulis Amalia dalam postingan di akun Instagram-nya @amaliawyn.

“Tidak apa, jika saya dipecat, saya yakin kebenaran akan selalu menang” lanjut Amalia.

“Kalaupun saya dipecat, berarti rezeki saya menjadi guru sudah sampai di situ,” ungkap Amalia.

Tanggapan Pihak Kadisdikbud

Saat ingin dikonfirmasi, Selasa (3/9/2024), Kadisdikbud bernama Muhammadun itu tidak berada di kantornya.

Konfirmasi beralih ke Kepala Bidang Pembinaan SMK Daryatno.

Daryatno menyarankan konfirmasi dilakukan secara langsung kepada Muhammadun, yang menururnya sedang berada di Dinas Sosial Provinsi Kalsel.

“Lebih baik konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan, soalnya saya belum ada ketemu dengan Kadis,” kata Daryatno melansir Banjarmasinpost.co.id.

Namun informasi terhimpun, Muhammadun pun juga tidak berada di tempat yang ia jabat sebagai Plt tersebut.

Meski demikian Daryatno memastikan, keributan yang saat ini sedang terjadi tidak akan berdampak terhadap status honorer guru tersebut.

“Tidak sampai dipecat,” ujar Daryatno.

Profil Muhammadun

Terpantau lewat Instagram miliknya @madun_dpk, Kadisdik Kalsel ini bernama lengkap Muhammadun, AKS., M.I.Kom.

Muhammadun merupakan lulusan program pendidikan Diploma IV Pekerja Sosial dengan gelar Ahli Kesejahteraan Sosial (A.K.S) dan Magister Ilmu Komunikasi.

Hingga berita di rilis masih terus berusaha mendapatkan konfirmasi dari kedua belah pihak. Banjarmasin Post sudah melakukan upaya konfirmasi langsung kepada Kepala Disdikbud Kalsel, Muhammadun pada Selasa (3/9/2024).

Para Awak Media mencoba mencari Muhammadun ke kantor Disdikbud Kalsel di Banjarbaru. Namun, beberapa pegawai di tempat itu menyatakan Muhammadun sedang di kantor Dinas Sosial Provinsi Kalsel.Mengingat, Muhammadun juga menjabat sebagai pelaksana tugas Kepala Dinsos Kalsel.

Pencarian  Muhmamadun juga ke kantor Dinsos Kalsel di Banjarmasin. Pernyataan berbeda justru dilontarkan sejumlah petugas yang ada di Dinsos Kalsel.

Mereka menyebut Muhammadun sedang berada di kantor Disdikbud Kalsel. ( Banjarmasinpost.co.id )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *