Rakernas Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), Gus Men: Jangan Gunakan Masjid Untuk Berpolitik Praktis
Diterbitkan Kamis, 9, November, 2023 by Korps Nusantara
JAKARTA — Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, masjid bukan tempat untuk melakukan politik praktis. Pengurus masjid harus bisa menjaga fungsi masjid agar tidak disalahgunakan oleh orang tertentu.
“Sebagai pengurus BKM kita harus menjaga masjid agar tidak digunakan sebagai tempat berpolitik praktis,” ujarnya saat acara ramah tamah Rakernas Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (8/11/2023) malam.
Ia menuturkan, semestinya kalau ingin berpolitik di masjid maka harus mencontoh apa yang dilakukan pada masa Rasulullah. Pada masa Rasulullah, menurut Menag, masjid adalah tempat membicarakan politik untuk persatuan umat dan tidak terkait dengan perbedaan kepentingan. Inilah high politics.
“Dulu Nabi Muhammad SAW di masjid melakukan politik keumatan atau istilahnya sekarang high politics, tidak terkait dengan perbedaan kepentingan, dan justru sebaliknya mempersatukan perbedaan dari berbagai kabilah di sana,” beber Menag.
BACA JUGA:
Halaqah Ulama dan Tokoh Betawi, Wamenag: Pentingnya Moderasi Beragama
Sayangnya kegiatan politik yang terjadi saat ini justru cenderung memecah belah umat dan mengkotak-kotakkan umat. Hal inilah yang harus dihindari agar tidak merusak fungsi, tujuan dan keberadaan masjid itu sendiri dan BKM perlu mengambil peran untuk menjelaskan kesalahan tersebut.
“Apalagi saat ini banyak orang yang beranggapan konsolidasi politik yang dilakukan di masjid menjadi bagian yang dicontohkan Rasulullah,” kata Menag.
Lebih lanjut, Menag berharap Rakernas BKM yang berlangsung mulai 8-10 November 2023 dapat memberikan kontribusi besar dalam penguatan peran masjid di Indonesia.
“BKM ini mendapat dukungan besar, jadi saya berharap juga dapat memainkan peran yang lebih besar. Mari kita gunakan masjid, kita desain jadi masjid di mana dulu pernah dicita-citakan Rasulullah, yang bukan hanya menjadi pusat kegiatan ibadah umat Muslim, tapi juga menjadi pusat kegiatan sosial ekonomi untuk kemakmuran untuk umat yang lebih luas,” tandas Menag.
Turut hadir dalam Rakernas, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, para staf khusus, staf ahli, para pejabat Eselon I, II, para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia, dan para kepala Kemenag. (Waké).