KORPS NUSANTARA

KORPS NUSANTARA

Jelang Pemilu 2024, Bamus Suku Betawi 1982 Gelar Pendidikan Politik

Diterbitkan Sabtu, 4, November, 2023 by Korps Nusantara

Pendidikan Politik Bamus Suku Betawi 1982, Kemayoran Jakarta, Sabtu (4/10/2023).

JAKARTA — Kepala Urusan Kerukunan Umat Beragama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta, Dumhuri mengajak seluruh ormas untuk saling menjaga kondusifitas Pemilu 2024 bersama jajarannya dan sekaligus membuka secara resmi Pendidikan Politik yang digelar Bamus Suku Betawi 1982 di Swiss-Belhotel Jakarta.

“Sinergitas ini harus kita jaga,” ujarnya, Sabtu (4/10/2023).

“Ormas memiliki massa. Edukasi tentang Pemilu dari mereka dapat menambah jumlah partisipasi pemilih,” ungkapnya.

Dumhuri sangat mengapresiasi kegiatan Pendidikan Politik yang diselenggarakan Bamus Betawi 1982 dan diharapkan semua ormas lain juga bisa melakukan hal yang sama.

“Berkaitan pendidikan politik yang dilaksanakan Bamus Betawi 1982 hari ini adalah suatu kegiatan yang positif untuk memberikan pendidikan politik kepada anggotanya, kami tentu berharap organisasi lain juga memberikan pendidikan politik bagi anggotanya,” ucapnya.

Sementara Wakil Ketua Bidang Ekonomi Bamus Suku Betawi 1982, Ibrahim mengatakan, Pendidikan Politik ini merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dari tanggal 4-5 November 2023.

“Pendidikan politik ini diikuti 200 peserta dari 48 ormas yang berada di bawah naungan kita,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut pihaknya juga mengundang Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai pembicara mengenai Pemilu 2024 mendatang.

“Dalam acara ini para peserta diedukasi pentingnya menggunakan hak suara dalam Pemilu 2024,” katanya.
Ia pun meminta kepada masyarakat Betawi agar ikut mensukseskan sekaligus menjaga perdamaian selama Pemilu berlangsung.

“Kami imbau masyarakat Betawi agar turun ke TPS memberikan hak suaranya,” ajaknya.

Menurut Ibrahim, selain Pemilu 2024, dalam kegiatan ini juga dibahas mengenai Jakarta setelah tidak lagi menyandang Ibu Kota Negara.

“Kita bahas apa saja kontribusi yang dapat kita lakukan setelah Jakarta bukan lagi Ibu Kota,” tandasnya. (Waké)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *