Wamenag Syaiful Ajak Peserta KKN UIN Datokarama Perkuat Moderasi Beragama Di Masyarakat
Diterbitkan Kamis, 26, Oktober, 2023 by Korps Nusantara
Palu – Wakil Menteri Agama (Wamenag ) RI, Syaiful Rahmat Dasuki meminta kepada peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama agar memperkuat moderasi beragama didalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
“Sampaikanlah pesan moderasi beragama kepada masyarakat,” ujar Wamenag di hadapan para civitas akademik UIN Datokarama Palu, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (25/10/2023).
Wamenag Syaiful yang hadir dalam pembekalan 1.000 mahasiswa KKN Angkatan XI Gelombang I tahun 2023 ini menyampaikan berbagai materi tentang penguatan moderasi beragama kepada mahasiswa/i KKN sekaligus membuka secara resmi pembekalan KKN tersebut.
Menurutnya moderasi beragama menjadi satu program prioritas dari Kementerian Agama (Kemenag) RI yang terus disosialisasikan melalui berbagai kegiatan.
BACA JUGA:
Hal tersebut disampaikannya seiring dengan adanya gangguan kerukunan dan ketentraman serta kesatuan dan keutuhan bangsa oleh tiga kelompok.
Kelompok tersebut adalah kelompok yang mengklaim kebenaran tunggal. Kemudian, kelompok eksklusifisme dan kelompok ideologi trans nasional.
Ia menjelaskan kelompok klaim kebenaran tunggal yaitu mereka yang merasa paling benar dan merasa seolah-olah merekalah yang menjadi wakil Tuhan di muka bumi.
Kelompok ini cenderung memahami teks ajaran agama secara leterlite atau secara hitam putih tanpa melakukan kajian yang mendalam.
“Kemajemukan dan perbedaan yang ada bagi kelompok ini menjadi hukum salah dan benar. Ketika tidak sesuai dengan mereka, maka dianggap salah,” ucapnya.
Fenomena konkret ini, kata dia, ada dalam kehidupan sosial keagamaan di Tanah Air.
Selanjutnya, kelompok eksklusifisme yaitu orang – orang yang baru belajar agama.
“Sayangnya, orang – orang ini salah dalam memilih dan mengambil guru agama, yang mana gurunya tersebut tidak memiliki sanad keilmuan agama yang jelas,” sebutnya.
Kelompok ini cenderung membatasi diri dalam kehidupan sosial keagamaan.
Selanjutnya kelompok ideologi trans nasional. Kelompok ini salah satunya adalah HTI yang telah dibubarkan oleh pemerintah.
“Yang diusung oleh HTI adalah khilafah. Ini ancaman terhadap moderasi beragama karena anti terhadap kemajemukan,” ungkap dia.
Kelompok ideologi trans nasional, tegasnya, sangat mengganggu dan merusak sistem keberagamaan yang beragam di Tanah Air.
Oleh karena itu, sebut saja dia, penguatan moderasi beragama harus terus dilakukan di tengah kehidupan sosial keagamaan.
“Mahasiswa KKN coba telisik kehidupan masyarakat mengenai bagaimana penerimaan terhadap budaya – budaya lokal,” imbuhnya.
Ia menambahkan, indikator moderasi beragama meliputi sikap menjunjung tinggi empat pilar kebangsaan, toleransi yaitu menghormati perbedaan, anti kekerasan, serta penerimaan terhadap tradisi dan budaya lokal yang ada. (Waké)