Warung Seblak Orang Bandung Asli di Padang
Diterbitkan Senin, 23, Oktober, 2023 by Korps Nusantara
Warung Seblak Orang Bandung Asli di Padang: Gunakan Inovasi Konsep
Prasmanan yang Efektif!
Padang, 23 Oktober 2023
Penulis : Hilsa Febrina
(Mahasiswa departemen Manajemen, Universitas Andalas)
Warung Seblak Mama Nayla adalah salah satu UMKM di Sumatera Barat yang menerapkan konsep prasmanan, yaitu konsep yang membebaskan para pelanggannya memilih toping
yang disajikan menjadi seblak (salah satu kuliner viral dari Bandung). Warung seblak ini berlokasi di Limau Manis, Sumatera Barat. Berdiri sejak Juni 2023 oleh Bu Desi, warga asli Bandung yang kini tinggal di Sumatra Barat.
Memilih konsep prasmanan merupakan ide cerdas dalam memasarkan makanan yang enak ini karena seblak terkenal dengan isiannya yang beragam, tergantung selera dan variasi yang
ditawarkan oleh penjual. Beberapa contoh isian seblak yang umum adalah kerupuk, mie, sayuran, daging ayam atau sapi, seafood, telur, dan bumbu-bumbu seperti cabai, bawang, dan rempah-rempah. Konsep prasmanan memungkinkan pelanggan untuk memiliki pilihan yang
lebih banyak dan sesuai dengan selera mereka.
Dengan adanya berbagai jenis seblak yang ditawarkan dalam prasmanan, pelanggan dapat mencoba berbagai variasi rasa dan bahan dalam satu waktu. Hal ini membuat pengalaman
makan seblak menjadi lebih seru dan memuaskan bagi pelanggan.
Dalam memasarkan dagangannya, Ibu Desi menerapkan beberapa strategi yang dapat membantu meningkatkan popularitas dan keuntungan dari usaha kuliner seblak prasmanannya.
Pertama, Ibu Desi memanfaatkan kekuatan media social seperti facebook untuk mempromosikan dagangannya dan memberikan informasi kepada pelanggan terkait jadwal buka dan tutup warungnya.
Kedua, Bu Desi menjaga kualitas dan citarasa seblaknya agar tetap enak sesuai dengan resep asli seblak Bandung, namun tetap dapat menyesuaikan tingkat pedas yang diinginkan
pelanggan, hal tersebut ditunjukkan Bu Desi ketika Beliau selalu bertanya kepada pelanggannya tentang tingkat kepedasan yang diinginkan.
Selanjutnya, Bu Desi memasang label harga pada elemen-elemen dan isian seblak prasmanannya. Harga perelemen dijual mulai dari harga Rp1.000,00an. Hal ini memberikan kesempatan kepada pelanggan agar dapat menyesuaikan harga seblak dengan kondisi
keuangan mereka, terlebih lagi sebagian besar pelanggan merupakan anak sekolahan dan anak kost an.
Konsep prasmanan ini sangat efektif bagi pelanggan yang ingin berhemat tapi
masih ingin jajanan yang nikmat.
Tidak hanya seblak, Bu Desi juga menjual jajanan-jajanan kekinian di warungnya seperti basreng (bakso goreng) dan cimol yang dijual dengan harga Rp6.000,00 per kemasan. Tidak
jarang juga pembeli mencoba mengkombinasikan basreng dan seblak yang dijual di warung ini.
Seblak Mama Nayla ini menjadi kesukaan para pelanggannya karena rasanya yang enak “over all rasanya enak, kencurnya kerasa tapi gak mengganggu rasa seblaknya sendiri, ini
merupakan salah satu seblak paling enak disekitaran unand sih” ucap seorang pelanggan yang
bernama Gilang.
Pelanggan tersebut mengaku bahwa sudah beberapa kali kembali untuk
membeli seblak. Meskipun demikian, masih terdapat pelanggan yang memberikan complain terhadap rasa seblaknya, hal tersebut karena adanya perbedaan selera diantara pelanggan.
Selain itu, menurut salah seorang warga yang tinggal disekitar warung Seblak Mama Nayla menyebutkan bahwa warung seblak ini digemari oleh berbagai kalangan usia. Seringkali ia
melihat anak sekolah, anak kuliahan, bahkan ibu-ibu yang mampir untuk membeli seblak di warung Mama Nayla tersebut.
Ia juga menyebutkan bahwa harga seblak Mama Nayla ini sangat merakyat “saya sering beli, harganya murah, saya cuman beli delapan ribu aja udah
dapet banyak” ucap Shuci, salah seorang tetangga Bu Desi.
Warung Seblak Mama Nayla memiliki target pasar yang spesifik, yaitu anak sekolahan dan mahasiswa Unand yang ngekost. Warung Seblak Mama Nayla menarik perhatian anak sekolahan dan mahasiswa karena menyajikan seblak yang lezat dan terjangkau. Dengan
variasi rasa yang menggugah selera dan harga yang terjangkau, warung ini menjadi pilihan favorit bagi mereka yang mencari makanan yang praktis dan enak.
Warung Seblak Mama Nayla mampu mencapai omset sebesar Rp400.000,00 per harinya saat ramai pengunjung, namun ketika sepi, omsetnya turun menjadi Rp200.000,00.
Hal ini menunjukkan bagaimana fluktuasi jumlah pelanggan dapat mempengaruhi pendapatan
warung tersebut.
Bu Desi perlu meningkatkan kembali strateginya dalam memasarkan produknya.
Sayang sekali warung ini belum dipromosikan melalui aplikasi delivery online, sehingga tidak dapat
menjangkau pelanggan yang lebih jauh lagi. Padahal warung seblak ini memiliki peluang sukses yang besar karena rasanya yang tidak perlu diragukan lagi.
Bahkan bu Desi mengaku
pernah bertemu pelanggan dari Bandar Buat yang rela ke Limau Manis hanya untuk membeli seblaknya.
Bu Desi memiliki harapan besar untuk Warung Seblaknya. Beliau berharap bahwa warung ini akan terus berkembang dan menjadi tempat favorit bagi anak sekolahan dan mahasiswa yang ngekost. Bu Desi ingin melihat warung ini sukses dan terus memberikan makanan seblak
yang lezat dan terjangkau kepada pelanggan setianya.
Beliau juga menyebutkan bahwa
harapan kedepannya adalah memiliki cabang untuk warung seblaknya. Untuk mencapai harapan tersebut, Bu Desi tidak pernah menyerah dan mengeluh. Harapan tadi memotivasi Bu
Desi untuk terus mengembangkan Warung Seblak Mama Nayla ini.(*)