MEDIA KORPS NUSANTARA

MEDIA KORPS NUSANTARA

INNALLILAHI : Tiga Jurnalis Palestina Tewas Kena Bom Israel, Mereka Sudah Berada Pada Jarak Aman

Diterbitkan Rabu, 11, Oktober, 2023 by Korps Nusantara

3 Jurnalis Palestina tewas kena bom Israel. jaringan media dan pemantau kebebasan pers. (Instagram @aljazeeraenglish)

JAKARTA – Situasi perang antara Israel dan kelompok pejuang Hamas Palestina semakin tak menentu. Setidaknya 6 orang jurnalis Palestina tewas saat Israel mengebom Gaza.

PM Israel, Netanyahu masih memborbaridr Gaza, ini tak lepas dari sumpahnya akan membalas dendam atas serangan mendadak yang dilakukan Hamas pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu.

Dilansir dari Al Jazeera pada hari Selasa, 10 Oktober 2023 organisasi kebebasan jurnalis yang memberikan laporan akurat dari Gaza dan Israel kepada dunia, tidak boleh menjadi sasaran.

Jaringan media dan pemantau kebebasan pers mengatakan setidaknya enam jurnalis Palestina terbunuh dalam hitungan hari, di tengah penembakan Israel yang terus berlanjut di jalur Gaza yang terkepung. Tiga kematian jurnalis Palestina karena bom, tetapi ada juga yang ditembak mati oleh tentara Israel.

Jurnalis Saeed al-Taweel, pemimpin redaksi situs Al-Khamsa News, dan dua anggota pers lainnya terbunuh pada Selasa pagi, 10 Oktober 2023, ketika mereka pergi untuk memfilmkan sebuah bangunan yang akan segera dibom Israel di Kota Gaza.

“Sayangnya, mereka baru saja mengirimkan pemberitahuan peringatan ke gedung Hiji bahwa gedung itu akan dibom,” kata al-Taweel dalam kata-kata terakhirnya, sesaat sebelum dibunuh, menurut rekaman yang didapat Al Jazeera.

“Area tersebut telah dievakuasi seluruhnya. Perempuan, laki-laki, orang tua, anak-anak semuanya telah meninggalkan daerah tersebut,” lapor al-Taweel.

Al-Taweel, Mohammed Subh dan Hisham Alnwajha telah berdiri pada jarak yang aman, ratusan meter dari target yang ditentukan.

Namun serangan udara malah menghantam gedung lain, yang lebih dekat dengan mereka.Alnwajha menderita luka serius dan dirawat di ruang perawatan intensif di Kompleks Medis Al-Shifa dan akhirnya meninggal. Para jurnalis mengenakan jaket anti peluru dan helm yang dengan jelas mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota pers.

Pemakaman Subh dan al-Taweel diadakan beberapa jam kemudian di sebuah rumah sakit di Kota Gaza.

Sebagai penghormatan terakhir atas karyanya, helm ikonik yang dikenakan para pekerja media dipasang di badan mereka yang dilapisi kain putih. Dua jurnalis lainnya, Ibrahim Mohammad Lafi dan Mohammad Jarghoun, ditembak mati saat melaporkan pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023.

Sementara itu, jurnalis lepas Mohammad el-Salhi ditembak mati di perbatasan sebelah timur kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza Tengah.

Dua fotografer Palestina, Nidal al-Wahidi dari saluran Al-Najah dan Haitham Abdelwahid dari agensi Ain Media, dilaporkan hilang sejak Sabtu. brahim Qanan, koresponden saluran Al-Ghad, terluka akibat pecahan peluru di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, kata MADA.

Kelompok Palestina mengecam kegigihan pasukan pendudukan Israel dalam melakukan kejahatan yang lebih serius dan serangan terhadap jurnalis dan media di Palestina.

“semua pihak untuk mengingat bahwa jurnalis adalah warga sipil dan tidak boleh menjadi sasaran,” ujar Sherif Mansour dari CPJ. “Pelaporan yang akurat sangat penting pada saat krisis dan media memiliki peran penting dalam menyampaikan berita dari Gaza dan Israel ke dunia,” kata Sherif.*(hops/korpsnusantara )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *