Sosialisasi BTU Pendidikan Pancasila, Wamenag Syaiful: Pancasila Bukan Hanya Sebatas Kata-kata
Diterbitkan Senin, 21, Agustus, 2023 by Korps Nusantara
Korpsnusantara, Jakarta -Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Syaiful Rahmat Dasuki menghadiri undangan sekaligus menyampaikan paparan, mewakili Menag Yaqut terkait paparan pada Sosialisasi Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila pada Jenjang Dikdasman yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di The Tribata Darmawangsa III Kebayoran Baru Jakarta (21/8/2023).
Sebelumnya Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyusun Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila. BTU Pendidikan Pancasila ini disusun untuk siswa dan guru pada jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka.
Penyusunan buku ini dilakukan dalam rangka menunjang proses belajar mengajar pendidikan Pancasila, melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan dan Teknologi Nomor 026.C/H/P 2023 tertanggal 24 Juli 2023.
Sosialiasi BTU Pendidikan Pancasila ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dan Anggota Dewan Pengarah BPIP, Dewan Pakar BPIP, Unsur Pimpinan BPIP, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, para Kepala Lembaga Non Struktural, serta Kepala Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh wilayah Indonesia
Mengingat bahwa BTU Pendidikan Pancasila diperuntukkan bagi guru, maka diharapkan dapat membantu dan mengantarkan para guru, khususnya guru Pendidikan Pancasila, dalam mengetahui, memahami, dan melaksanakan nilai-nilai luhur budaya bangsanya sebagai penuntun sikap dan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Wamenag Syaiful dalam pemaparannya mengatakan agar Pancasila tidak hanya sebatas kata-kata saja dan diagung-agungkan.
“Pada forum ini kita jangan hanya memuliakan kata-kata dalam Pancasila, kita janagn hanya mengagung-agungkan kata-kata dalam Pancasila tapi kita menghianati arti Pancasila itu dalam kehidupan kita,” ujarnya.
Lebih lanjut Wamenag menyampaikan bahwa Kementerian Agama menyambut baik dengan hadirnya materi pendidikan Pancasila dalam suatu BTU, dimana penanaman nilai-nilai Pancasila dapat kembali dilakukan kepada generasi penerus bangsa yang sempat terputus selama dua dekade pascareformasi 1998. Hal ini juga bersamaan dengan penghapusan pendidikan Pancasila sebagai mata ajar wajib dalam Kurikulum Nasional.
“Maka dalam acara ini penerapan Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila kami dari Kementerian Agama menyambut baik,” pungkasnya.(waké)