Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Muslim: HENTIKAN KONFLIK ETNIS DAN AGAMA DI INDIA !!
Diterbitkan Jumat, 11, Agustus, 2023 by Korps Nusantara
Korpsnusantara, Jakarta – Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Muslim India menggelar aksi di depan Kedubes Amerika Jl. Medan Merdeka Selatan, Gambir Jakarta Pusat Jum’at, (11/8/2023).
Dalam pressrilisnya Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Muslim India menyatakan sikap politiknya.
HENTIKAN KONFLIK ETNIS DAN AGAMA DI INDIA !!
AMERIKA HARUS SERUKAN HAM & TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI INDIA!!
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, intensitas konflik horisontal antar etnis dan agama di India semakin meningkat. Pemicunya berawal dari disahkannya The Citizenship of Amandement Act (CAA) Pada tahun 2019 yang membuat para Muslim di India tidak dapat memiliki kewarganegaraan dan menyebabkan mereka menjadi migran yang tak berdokumen. Undang-undang inipun menyulut protes dimana-mana yang memperkeruh gesekan antar etnis mayoritas dan minoritas.
Rentetan konflik horisontal telah merenggut ratusan nyawa Umat Muslim India, hancurnya rumah-rumah ibadah Umat Muslim, Kristen, dan lain-lain hingga menimbulkan trauma dan ketakutan masyarakatnya.
Menurut laporan Human Right Watch Group, Pada Mei 2023 di negara bagian Manipur telah terjadi pelecehan seksual terhadap 2 perempuan muslim yang memicu konflik sosial yang mengakibatkan 75 orang meninggal, 1.700 bangunan terbakar termasuk rumah ibadah muslim, 35.000 orang mengungsi ke tempat lebih aman.
Begitupun di negara bagian Nuh tidak jauh dari Kota New Dehli juga terjadi pembakaran masjid dan menewaskan beberapa warga muslim.
Di Negara bagian gurgum juga terjadi bentrokan antar warga Hindu dan Muslim. Kejadian di New Delhiterdapat 52 orang tewas pada saat terjadi kekerasan, dan lebih dari 200 orang yang terluka parah.
Hal ini semakin terbukti bahwasannya rakyat Muslim di India tidak lagi aman terlebih pada saat masa kepemimpinannya Perdana Menteri Narendra Modi.
Bahkan Negara Amerika yang memiliki komitmen tinggi terhadap Hak asasi manusia bersepakat untuk melawan Islamphobia dengan meneguhkan kembali pada penguatan Toleransi umat beragama juga telah menilai buruk terhadap praktek-praktek HAM di India.
Menurut Laporan tahunan AS tentang praktik Hak Asasi Manusia yang dirilis, Senin, 20 Maret 2023, mencantumkan “masalah hak asasi manusia yang signifikan” dan pelanggaran di India, termasuk laporan penargetan minoritas agama, pembangkang dan jurnalis.
Masalah hak asasi manusia yang signifikan di India mencakup laporan yang kredibel tentang pemerintah atau agennya yang melakukan pembunuhan di luar proses hukum, penyiksaan atau perlakuan atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat oleh polisi dan petugas penjara, tahanan atau tahanan politik, dan penangkapan atau penuntutan jurnalis yang tidak dapat dibenarkan.
Berlarut-larutnya konflik horisontal antar kelompok Nasionalis Hindu yang menjadi pendukung utama Perdana Menteri Narendra Modi dengan Umat Muslim terkesan ada unsur pembiaran dan mencerminkan pemerintah India tidak mampu melindungi, memajukan dan memenuhi hak asasi manusia dan ketertiban kehidupan antar warga.
Konflik inipun juga mencerminkan ketiadaan kehidupan toleransi antar umat beragama, Pemerintahan Modi telah mengabaikan prinsip-prinsip Deklarasi HAM PBB.
India seolah tak pernah lepas dari konflik horisontal antar etnis dan agama, Konflik ini laten dan menjadi bom waktu bagi pemerintahan siapapun di India yang memimpin jika tidak diselesaikan secara tuntas.
Diskriminasi dan konflik horisontal menjadi hal yang umum, dan proses rekonsiliasi tidak dilakukan termasuk penegakan hukum untuk mengadili pelaku kekerasan.
Konflik horisontal yang berkepanjangan ini telah meruntuhkan fondasi bangunan peradaban dan juga telah memperuncing stabilitas geopolitik internasional khususnya di Asia Selatan.
Kami dari Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Muslim India memiliki tanggungjawab moral dan politik untuk mendorong upaya penegakan Hak Asasi Manusia dan upaya perdamaian di seluruh Dunia termasuk di India. Olehkarenanya kami :
Mengutuk keras Kekerasan dan Pembantaian Umat Muslim di India yang dilakukan oleh kelompok Nasionalis Hindu sebagai pendukung utama dari Pemerintahan Narendra Modi.
Meminta kepada PBB untuk segera
Meminta kepada Amerika sebagai Negara yang Memiliki Kedekatan dengan Pemerintahan Modi untuk menghentikan Konflik Horisontal dan melakukan rekonsiliasi perdamaian dengan mengedepankan HAM dan Toleransi antar Umat beragama di India.
Menyerukan kepada seluruh elemen anak bangsa untuk memerangi Islamphobia.
Jakarta, 11 Agustus 2023
Anwar Sadat sebagai korlap aksi mengatakan bahwa pemerintah India seolah telah gagal menjaga toleransi antar umat beragama dan etnis, bahkan seperti ada unsur kesengajaan memelihara bara sekam konflik sejarah tersebut.
“Kami sebagai perwakilan pemuda indonesia memiliki tanggungjawab moral dan politik untuk menyampaikan ke publik bahwa ada terjadinya banyak pelanggaran ham di india”, tegasnya.
“Kami juga meminta Amerika sebagai negara super power yang juga berkomitmen unt memerangi islamphobia dan menjaga toleransi umat beragama. maka tragedi konflik di india harus menjadi tolok ukur bahwa amerika memiliki komitmen unt menjaga perdamaian dan menjunjung toleransi dengan melakukan tekanan kepada pemerintahan India”, pungkasnya.(*)