24 Petugas Kebersihan Pasar Glugur Rantauprapat Pertanyakan Kenapa Gaji Mereka “Disunat”
Diterbitkan Rabu, 19, April, 2023 by Korps Nusantara
LABUHANBATU – Merasa dirugikan, 24 petugas kebersihan yang bertugas di Pasar Gelugur Rantauprapat mendatangi dan menjerit-jerit dikantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara mempertanyakan dasar pemotongan gaji mereka.
Selain itu, petugas kebersihan itu merasa tersinggung karena Kepala Bidang (Kabid) Persampahan, Edi Martin. Kepada petugas kebersihan, menyebutkan kalau mereka sudah tua tidak becus bekerja sebagai petugas kebersihan di pasar Gelugur.
“Karena kami sudah tua dibilang lah kami tak becus dalam bekerja, padahal kami selalu bekerja sebagaimana aturan yang berlaku,kalau lah kami tidak bekerja sebagaimana ucapan Kabid,mungkin pasar gelugur itu sudah banyak sampah yang menumpuk,”ujar Aisah petugas kebersihan, Selasa (18/4/2023) kepada sejumlah wartawan.
Bahkan, Edi Martin juga menantang petugas kebersihan itu agar melaporkan dirinya kepada Bupati dan Polres Labuhanbatu.”Silahkan mau dilaporkan kepada Bupati atau Polisi, ngak takut aku mau lapor kemana” ucap Edi yang ditirukan petugas kebersihan tersebut.
“Menjelang Lebaran ini, uang 200 ribu sungguh sangat berarti bagi kami, apalagi saya sebagai tulang punggung keluarga (Janda) semua harus dipenuhi termasuk fitrah untuk tahun ini,kami hanya meminta hak kami,bukan uang pak Kabid,berikanlah hak kami,”ujar Aisah mengakhiri paparannya.
Baim Pasaribu salah seorang Pegawai di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Labuhanbatu disela-sela aksi tersebut menyebutkan, disuasana seperti ini saya juga tidak ingin ikut mencampuri masalah gaji petugas kebersihan, dituding para petugas kebersihan alam persoalan gaji mereka.Karena gaji itu masuk ke rekening mereka.
“Saya selalu ditanya mereka kenapa gaji mereka tidak penuh.Bingung saya menjawabnya meski pun saya sebagai kordinator para kaum emak,jadi saya persilahkan agar Langsung mempertanyakan ke Kabid agar tidak menjadi asumsi buruk kepada saya,”Sebut Baim Pasaribu.
Ia berharap persoalan ini harus dapat dituntaskan, agar kaum emak-emak mendapat titik terang dari instansi terkait.
“Jika tidak dapat dituntaskan saya hanya mempersilahkan apa yang akan dilakukan para kaum emak-emak dalam persoalan ini,bahkan hal ini mereka juga meminta agar diberitahukan kepada Bupati, berharap melalui media ini agar keluhan para penyapu jalan dapat diketahui orang nomor satu di Kabupaten ini,”ujar Pasaribu.
Sementara itu Edi Martin selaku Kabid persampahan terlihat kebingungan ketika emak-emak mendatangi kantornya, persoalan gaji disunat, menurutnya,uang itu diberikan untuk negara.Namun ia berjanji persoalan ini akan dicarikan solusinya.
“Mana buktinya dipotong gaji kami untuk negara? Sudah persoalan ini saya akan berkoordinasi dengan kordinator petugas kebersihan, mudah-mudahan sebelum lebaran persoalan ini sudah dapat saya bayarkan,”papar Edi (ACD)