Pesan Tegas Bupati Epyardi Asda Kepada Guru Penggerak Kabupaten Solok: Jangan Takut
Diterbitkan Sabtu, 28, Januari, 2023 by Korps Nusantara
ARASUKA – Bupati Solok, Capt H. Epyardi Asda Dt. Rajo Lelo M. Mar secara resmi mengukuhkan Yudisium Guru Penggerak Angkatan empat (4) di Arosuka, Sabtu, 28 Januari 2023.
Pada Kesempatan tersebut Bupati Solok, Epyardi Asda didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Solok, Anthony Salisa.
Sementara dari Provinsi Sumatera Barat hadir Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Barat, Sry Yulianty, M.Pd, dan Koordinator Wilayah III, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Isra, M.Pd.
Selain itu juga hadir Korwil/Pengawas SD, SMP, SMA/SMK, Kepala SD, Kepala TK, kepala SD, Kepala SMP, Kepala SMA/SMK se Kabupaten Solok.
Bupati Solok, Capt H. Epyardi Asda Dt. Rajo Lelo M. Mar dalam sambutannya menyatakan dukungannya terhadap program Guru Penggerak di Kabupaten Solok.
“ Saya sebagai Bupati mendukung penuh, dan ide ini memang sesuai dengan pemikiran saya.” Kata Epyardi Asda.
“Bahwa pendidikan ini harus melakukan inovasi-inovasi, jaman sudah berkembang, semua teknologi sudah mendunia, maka pendidikan harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.” Kata Bupati lagi.
Menurut Epyardi Asda , Indonesia adalah sebuah negara besar, yang harus berkompetisi dengan negara-negara lain di dunia ini.
Dia juga menegaskan bahwa dia sangat mendukung penuh semua inovasi-inovasi yang dilakukan oleh kementrian, apa lagi Kementrian Pendidikan.
Bupati Epyardi Asda berharap kepada Guru Penggerak yang telah menempuh pendidikan selama 9 bulan, untuk meningkatkan mutu pendidikan, up to date, dan dan berkembang.
Selanjutnya Bupati Solok, Capt H. Epyardi Asda Dt. Rajo Lelo M. Mar juga meminta guru penggerak, untuk mengembangkan anak sesuai dengan bakat dan potensinya.
“Semua anak itu dideteksi, sesuai dengan bakat alami dan keinginan dia, sehingga dia tumbuh apa adanya, bisa berkembang, bisa berinovasi, karena itu yang menjadi keinginannya sendiri.” Ucapnya.
Menurut Epyardi Asda lagi, Guru Penggerak adalah cikal bakal yang akan mengorbitkan Kabupaten Solok pada masa yang akan datang.
“ Walaupun hari ini hari sabtu, hari lbur, karena diminta untuk hadir mengukuhkan guru Penggerak, saya hadir dan bersemangat untuk itu.” Tutur Bupati.
“ Menurut Keinginan saya, Guru Penggerak ini adalah cikal bakal yang akan mengorbitkan Pendidikan di Kabupaten Sook yang kita cintai ini, dalam rangka mambangkik batang tarandam, menjadikan Solok yang terbaik. Setiap bidang yang melakukan inovasi, terobosan, pasti akan saya dukung.” Kata Epyardi Asda dengan tegas.
Pada kesempatan tersebut Bupati Epyardi Asda, juga menyampaikan beberapa capaian dan prestasi yang telah dicapai oleh Kabupaten Solok selama Kepemimpinannya.
Disampaikan Bupati bahwa baru saja Kabupaten Solok menerima sertifikat dari Ombudsman RI perwakilan Provinsi sumatera Barat, menurut penilaian Ombudsman RI saat ini Kabupaten Solok menjadi yang terbaik di Sumatera Barat, tentang kepatuhan terhadap standar pelayanan publik, yang menunjukan pelayanan publik di kabupaten Solok sudah jauh lebih baik dari masa sebelumnya.
Disampaikan Epyardi Asda, lonjakan peningkatan kwalitas layanan dan kepatuhan terhadap standar pelayanan publik bahkan sangat membuat heran Ombudsman Provinsi Sumatera Barat.
Diketahui lompatan peningkatan nilai yang didapat Kabupaten Solok memang tergolong luar biasa, dari angka 19 pada tahun 2019, zona merah, lali menjadi angka 60 an pata tahun 2021 naik menjadi zona kuning, dan pada tahun 2022 menjadi angka 88,73 , naik sangat signifikan menjadi zona hijau. Kenaikan 28 digit dari tahun sebelumnya itu, memang sangat mencengangkan ombudsman Sumatera Barat.Khusus untuk pendidikan Kabupaten Solok juga naik sangat signifikan, dan terbaik saat ini, berada pada angka 89, 19.
Ditambahkan Epyardi Asda di akhir pidatonya, akan menjadikan guru penggerak menjadi Kepala sekolah pada masanya.
“Melalui Guru penggerak ini, apa lagi ada salah satu klausul bahwa calon kepala sekolah melalui guru penggerak, saya jamin bapak ibu semuanya pada masanya dibawah kepimpinan saya akan menjadi kepala Sekolah nantinya.” Imbuhnya.
Ditegaskan Epyardi Asda kepada seluruh guru penggerak untuk selalu berinisiatif dan berinovasi.
“ Lakukan terobosan, lakukan sesuatu, jangan pernah takut untuk berinisiatif, jangan pernah takut berinovasi, kalau ada terobosan guru saya pasti akan dukung.” Katanya memberikan semangat kepada Guru Penggerak.
Sebelumnya, Ketua Panitia, Fitri Kasmori, M.Pd. melaporkan jumlah Guru Penggerak yang akan dikukuhkan sebanyak 57 orang, yang terdiri dari 6 orang Guru SMA, 2 orang Guru SMK, 6 orang Guru SMP, 41 orang Guru SD, dan 2 orang Guru Taman Kanak-Kanak.
Selain itu disampaikan Fitri Kasmori juga, bahwa selama proses pendampingan Guru Penggerak, mereka dibimbing atau didampingi oleh 17 orang guru pendamping yang lebih dikenal dengan sebutan Pendamping Praktek.
17 orang Guru Pendamping Praktek tersebut terdiri dari 6 orang guru SMP, 7 orang Guru SD, dan 4 orang Guru Taman Kanak-kanak.
57 Guru penggerak tersebut telah dinyatakan lulus pada tanggal 14 Desember 2022 yang lalu, setelah menempuh pendidikan selama 13 bulan.
Sementara itu Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Barat, Sry Yulianty, M.Pd, dalam sambutannya mengatakan , 57 orang Guru Penggerak yang dikukuhkan adalah aset Kabupaten Solok untuk menjadi komunitas penggerak pembelaran di satuan pendidikan.
“ Ini aset Kabupaten Solok, yang akan membangun Pendidikan di Kabupaten Solok.” Kata Sry Yulianty.
Lebih lanjut Sry Yulianti mengharapkan guru penggerak ini akan menjadi pendamping bagi kawan-kawan guru di sekolah masing-masing.
Kepada Kepala Sekolah dan Pengawas, Sry Yulianti meminta agar memberikan ruang gerak yang lebih kepada Guru Penggerak.
“Bapak dan Ibu Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Pengawas, berikan ruang bagi mereka untuk bergerak lebih banyak, libatkan teman-teman guru penggerak ini pada setiap ivent, tantang mereka dengan berbagai masalah, agar bisa mendapatkan lebih banyak lagi pengalaman.” Kata Sry Yulianty.
Selain itu Sry Yulianty mengatakan bahwa sesuai dengan Permendikbud No. 40 tahun 2021 salah satu syarat untuk menjadi Kepala Sekolah adalah memilki sertifikat guru penggerak.
Ditegaskan Sri Yulianti itu, bukanlah satu-satunya syarat untuk menjadi kepala Sekolah. Sry berharap agar guru penggerak agar menjaga profil dan sikap dalam bekerja.
“ Mohon diyakini, ini bukan satu-satunya syarat, ini baru salah satu. Terus jaga profil, sikap, karakter, profil guru penggerak yang menguatkan merdeka belajar.” Ujar Sry.
“ Komunikasi dijaga, silaturrahim dijaga,prestasi ditingkatkan, itu kuncinya.” tambah Sry lagi.
Di akhir sambutannya Sry Yulianty sempat membawakan beberapa pantun. “ ke pasar membeli ketupat, singgah sebentar membeli rokok. Bersama Guru Penggerak angkatan empat, kita tingkatkan pendidikan Kabupaten Solok. Jalan ke Solok Berkelok-kelok, lihat pemandangan dari jendela. Dengan komunitas Guru penggerak kabupaten Solok, kita wujudkan profil pelajar Pancasila. Mari teman-teman semua, bapak ibu, kita terus tergerak, bergerak, dan menggerakkan.” pungkasnya. (Nazwirman)